Pengusaha Pertashop Kabupaten Wajo Alami Kerugian, Pemda Dan APH Jangan Tutup Mata

Foto pangkalan Pertashop di salah satu daerah di Wajo 

 WAJO, INFOCHANELNASIONAL.COM----Para pengusaha Pertamina Shop ( Pertashop) yang menjual BBM non subsidi jenis Pertamax di Kabupaten Wajo mengalami kebangkrutan akibat perbedaan harga Pertamax Rp.13.500 dibandingkan Pertalite Rp.10.000' yang banyak diperjual belikan Pertamini ilegal yang tersebar di beberapa wilayah.

Perwakilan Serikat Pengusaha Retail Indonesia Minyak dan Gas ( SPRINDO MIGAS) Kabupaten Wajo Ari Wibowo, kepada media Berita Kota Makassar, Minggu,17/03/2024  kalau benar selama 2 Tahun ini mereka semua mengalami kerugian.

"Kami di tempatkan di daerah   yang mengutamakan lokasi pelayanan di desa atau kota dengan tujuan mulia mendekatkan diri kepada masyarakat, namun harus gigit jari melihat banyak teman yang bangkrut usahanya. Salah satu yang memicu  adanya perbedaan harga dari Pertamax dan Pertalite, kemudiañ maraknya peredaran BBM ilegal bersubsidi yang bebas dijual jeninPertalite di pom mini, warung -warung, botolan tanpa ada penindakan dari APH  dan Pemda Wajo" ungkap Ari

Ari melanjutkan, akan melakukan aspirasi di DPRD Kabupaten Wajo, mengingat  sudah banyak yang rugi, apa lagi biaya membangun Pertashop itu biayanya Rp.500.000.000 (lima ratus juta) belum termasuk tanahnya, sedangkan Pertamini ilegal yang tidak mengantongi ijin dan kontrak Pertamina hanya pakai modal Rp.7.000.000 bisa jual BBM bersubsidi yang diketahui sangat beresiko sering terjadi kebakaran.


"Saya jelaskan lebih rinci, perbedaan harga Rp.3.500 per liter, sehingga pengguna BBM cari yang murah, dan perhitumgan penjualan per hari 200 liter dikali 30 , maka pendapatan Kotor Rp.4.900.000, sedangkan biaya operasional Rp.5.800.000, jadi kita nombok Rp.900.000," jelasnya

Ari berharap mewakili para pengusaha Pertashop bisa menjual pertalite tanpa syarat, APH harus tindak tegas pengecer pertalite subsidi, kaŕena merugi tiàp bulan agar ada kebijakan tidak melakukan cicilan bank hingga penjualan di atas 400 liter, dan terakhir task force dari pertamina untuk percepatan perizinan pertashop,harapnya

Sementara pihak penerima aspirasi di DPRD Kabupaten Wajo, Andi Pati yang dihubungi juga membenarkan akan datang Senin pukul 11.00 wita  para pengusaha Pertashop untuk aspirasi, jelasnya singkat. (Lis)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama