Oknum Agen PKH Diduga Main Pungli

Oknum Agen PKH Diduga Main Pungli
INFOCHANELNASIONAL.COM,WAJO--- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Wajo, menerima  aspirasi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia  Wajo Bersatu (AMIWB), terkait tidak tepat sasarannya bantuan sosial . Jumat, (08/05/2020) di Gedung penerima aspirasi lantai 1, pukul,11.00 wita



Aspirasi diterima oleh tiga  anggota DPRD Kabupaten Wajo, AD Mayang, H.Suriadi Bohari, H. Mustafa, kemudian Kadis  Sosial, KB dan Pemberdayaan Perempuan, Sahran,  Kepala Bidang Fakir Miskin Nurpanca, dan Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Ardi 



Presiden AMIWB, Herianto Ardi, di hadapan anggota dewan menuturkan  temuan mahasiswa selama tiga hari melakukan investigasi  di lapangan, lokasinya  di daerah Keera dan Pitumpanua. Adanya dugaan pungli  pemotongan dana dari penerima manfaat PKH. Ada yang dipotong Rp. 30.000 sampai Rp. 60.000, dan anehnya kartu dikumpul oleh ketua, biar lagi dikumpul kalau sandinya tidak diminta, tapi ini  diminta ada apa?, ujar Ardi



Ketua penerima aspirasi, AD Mayang, kalau terkait data sudah pernah dikordinasikan ke Kementerian Sosial dan Pusdatin,  semua warga yang mendapatkan bantuan ada  datanya. Disitulah didapat informasi ada beberapa data warga miskin  di Wajo, masuk garis merah dikarenakan tidak koneknya NIK, KTP dan KK , mungkin KK 2011 yang disetor bukan KK 2015, sehingga tidak sinkron, kata AD Mayang



Kadis Sosial, KB, dan Pemberdayaan Perempuan, Syahran, bahwa untuk memperbaiki data , nama-nama yang 26.000 orang telah diserahkan ke DTKSK untuk diverifikasi ulang, bekerjasama desa dan kelurahan, akan dilakukan setiap tiga bulan, paparnya


Anggota DPRD Kabupaten Wajo, H. Mustafa yang ikut menerima aspirasi  menganjurkan agar Dinas Sosial dan PKH, dan TKSK harus koordinasi yang baik, harapnya



Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Ardi, menjelaskan kalau pendamping PKH bukan mereka  yang melakukan pendataan, datanya dikirim dari Kementerian Sosial  ke Wajo  untuk divalidkan ke pendamping PKH


"Saya juga ingin menyampaikan kalau biaya pemotongan itu bukan pendamping PKH yang ambil, kemungkinan itu oknum agen. Dan saya minta kalau ada  temuan atau laporan dari masyarakat silahkan kirim ke saya selaku kordinator pendamping PKH. Kami  akan turun bersama tim dan jika terbukti akan diberhentikan oknum itu,"tegas Ardi


Laporan:Muhlis









Lebih baru Lebih lama