Oknum Wartawan Diduga Membuat Berita Bohong dan Cemarkan Nama Baik Pendamping PKH Kecamatan Bola

COM,WAJO--
INFOCHANELNASIONAL.COM, WAJO----.-Berkaitan dengan adanya pemberitaan di media online  berita yang diposting oleh oknum wartawan, tentang adanya dugaan pendamping nakal di Desa Bola, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, ditanggapi oleh pendamping  Program Keluarga Harapan (PKH) dan Koordinator Pendamping PKH  Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, kepada media infochanelnasional.com, bahwa berita  tersebut  bohong alias Hoax, saat dikonfirmasi melalui WA.



Berdasarkan klarifikasi dari  Korcam Bola, RH, bahwa sudah tanya lansung ke pendamping PKH Kecamatan Bola terkait kebenaran adanya pemotongan, dan dia (YN) menyatakan  tidak pernah melakukan pengumpulan kartu dan juga tidak pernah melakukan pemotongan bantuan, ujarnya menirukan ucapan YN



"Para pendamping PKH Kecamatan  Bola juga juga telah telah mengunjungi CT (Ketua Kelompok PKH Desa Bola) dan juga MH untuk mengklarifikasi berita yang sedang tersebar di media.  Mereka membantah dengan tegas isi berita yang mengacu kepada adanya dugaan kenakalan dari pendamping PKH Kecamatan Bola,"kata RH



 Senada yang disampaikan oleh RH,  CT dan MH,  ia tidak pernah mengatakan bahwa pendamping PKH melakukan pengumpulan kartu dan juga tidak pernah melakukan pemotongan bantuan. Bahkan menurutnya isi dari berita itu berbanding terbalik dari informasi yang disampaikan kepada RS  saat berkunjung ke rumah salah satu penerima manfaat PKH, CT dan MH, bahkan siap bertemu kembali dengan RS dan meminta  adanya klarifikasi dari  wartawan (RS), karena ia berasumsi  ia tidak pernah menyampaikan berita tersebut. Bahkan CT merasa nama baiknya telah dicemarkan.



"Saya bahkan sudah menyampaikan bahwa pendamping PKH  tidak pernah mengumpulkan kartu. Tapi masing-masing dari kami memegang kartu sendiri.  Tidak ada sama sekali pemotongan dari pendamping,  uang yang diduga dipotong itu  tersimpan di atm kami masing-masing dan jika sudah cukup 50.000 maka kami ambil kembali," ujar  CT menirukan kembali pernyataan yang disampaikan kepada RS.





Sementara itu RH menjelaskan secara lebih rinci tentang jumlah bantuan yang diterima KPM PKH pada tahun  2020. Untuk  kategori  Ibu Hamil (Bumil dan Anak Usia Dini  Rp. 3.000.000 per tahun , SD Rp. 900.000/tahun, SMP Rp. 1.500.000/tahun, SMA Rp. 2.000.000 per tahun, disabilitas berat dan lanjut usia. Rp. 2.400.00  per tahun.  Karena adanya wabah pandemi Covid-19 KPM PKH mendapatkan bantuan tambahan sebanyak 25% dari jumlah bantuan yang diterima perkategori yang akan disalurkan selama tiga bulan. Bantuan tambahan ini disalurkan pada bulan April, Mei dan Juni dengan rincian bantuan tambahan  kategori Bumil dan  Anak Usia Dini  Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan, SD Rp. 75.000 per bulan, SMP Rp. 125.000 per bulan, SMA Rp. 166.000/bulan, disabilitas berat dan lanjut usia Rp. 200.000 (dua ratus ribu) per bulan.


Lanjutnya, bahwa berkaitan dengan adanya  dugaan penyalahgunaan dana pada penerimaan bantuan kategori SD yang hanya menerima Rp. 50.000. RH menjelaskan bahwa memang benar pada bulan April KPM kategori SD menerima bantuan  Rp. 50.000 dan sisanya tersimpan di KKS masing-masing KPM.  Uang Rp. 25.000 tersebut tidak bisa dicairkan karena agen penyalur tidak menyediakan uang pecahan dan Rp.20.000 dan Rp.5.000. Namun, ketika jumlah bantuan sudah mencapai kelipatan Rp. 50.000 makan bantuan tersebut akan disalurkan kembali. Bahkan RH memeperlihatkan bukti transaksi jumlah bantuan yang diterima KPM.  Selain itu,   CT dan  MH bersedia membuat surat pernyataan yang membantah isi dari berita yang disampaikan oleh  oknum  RS


" Jadi, tidak benar kalau pendamping PKH melakukan pengumpulan kartu dan melakukan pemotongan bantuan. Saya berharap media yang membuat berita ini,  bisa segera mengklarifikasi dan tidak mengambil info dari satu pihak  saja" imbuh RH sebagai Korcam PKH Kecamatan   Bola, kepada media infochanelnasional.com





Laporan:Muhlis
Lebih baru Lebih lama