Wajo Terapkan PPKM Level 3, Ini Edaran Bupati Wajo


 Bupati Wajo, DR.H.Amran Mahmud


WAJO - ICN----Peta risiko penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami perubahan. Hal ini menjadikan pemerintah di tiap daerah mengambil kebijakan terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya pengendalian.


Melihat laman covid19.go.id, peta risiko Covid-19 di Sulsel ada 11 daerah masuk zona merah atau tinggi. Lalu, zona oranye atau sedang 12 daerah dan zona kuning atau rendah hanya 1 daerah. Belum ada lagi zona hijau. 


Salah satu daerah yang masuk zona merah adalah Kabupaten Wajo. Bersama Wajo ada Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Pangkep, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur.


Seiring hal itu, Bupati Wajo, Amran Mahmud, langsung bergerak cepat sebagai langkah antisipatif di wilayahnya, dengan mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor: 800/124/BPBD tentang PPKM Level 3 untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Wajo yang berlaku mulai Rabu (18/9/2021).


SE ini menindaklanjuti Peraturan Bupati Wajo Nomor 87 Tahun 2020, lnstruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2021, Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 17 Tahun 2021 Tanggal 11 Agustus 2021, dan Surat Edaran Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 443.2/7770/DISKES Tanggal 9 Agustus 2021.


Selain itu, Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021.


"Meskipun ini kebijakan yang sangat berat kami ambil di tengah situasi sulit yang kita hadapi bersama, ini semata-mata demi kebaikan, keselamatan, dan kesehatan kita semua. Mengingat, daerah yang kita cintai sudah masuk kategori zona merah penyebaran corona bersama sejumlah daerah lain di Sulsel," ucap Amran Mahmud, Kamis (19/8/2021).


Amran Mahmud berharap seluruh elemen masyarakat bisa mengikuti kebijakan ini dan secepatnya Wajo bisa kembali ke zona hijau. "Kita tentu sangat berharap, semoga apa yang kami putuskan ini bisa dimaklumi, dipahami, dan dijalankan bersama agar daerah kita bisa secepatnya menekan penularan Covid-19, sekaligus kembali ke zona hijau," tuturnya.


Bupati pun mengingatkan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam tiap aktivitas. "Selain kerja sama kita semua dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, mohon doa-ta’. Sekali lagi, kebijakan yang kami tempuh semata-mata untuk melindungi, menyelamatkan warga, dan daerah kita," pesan Amran Mahmud. (*)


Poin-Poin PPKM Level 3 Wajo


1.Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dilakukan secara daring (online) atau Belajar Dari Rumah (BDR);


2.Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; 


3. Sektor industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;


4. Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/ pangkas rambut, laundry, pasar loak, bengkel  kecil,  cucian  kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat;


5. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum:

-Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat;


-Rumah makan dan kafe dengan skala kecil yang berada pada lokasi sendiri dapat melayani makan di tempat/dine in dengan kapasitas 50% (lima puluh persen) dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; dan


-Restoran/rumah makan, kafe dengan skala sedang dan besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in),


6. Pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan:

a. Pembatasan jam operasional sampai dengan pukul 20.00 Wita; dan

b. Pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 50% (lima puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat,


7. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;


8. Tempat ibadah (masjid, musala, gereja, serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjemaah dengan pengaturan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama;


9. Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya) dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di bawah pengawasan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo;


10. Pelaksanaan kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup untuk sementara waktu, sampai Kabupaten Wajo dinyatakan aman berdasarkan penetapan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo;


11.Kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara lain:

-Diselenggarakan oleh pemerintah tanpa penonton atau suporter dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; dan 

-Olahraga mandiri/individual dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;


12. Kegiatan resepsi pernikahan dan hajatan (kemasyarakatan) paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dan tidak ada hidangan makanan di tempat;


13. Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan di tempat umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan ditiadakan untuk sementara waktu, sampai Kabupaten Wajo dinyatakan aman berdasarkan penetapan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, kecuali kegiatan tersebut memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat;


14.Transportasi umum (kendaraan umum dan angkutan massal), dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas, jam operasional dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;


15. Pelaku perjalanan domestik ke wilayah Kabupaten Wajo yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum lainnya harus menyiapkan:

-Kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama); dan

-Hasil pemeriksaan PCR (H-2) atau Antigen (H-1) negatif.


16. Kartu vaksin sebagaimana dimaksud pada Angka 15 huruf a dikecualikan bagi:

-Pelaku perjalanan kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya; dan

-Pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksin, dengan persyaratan wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19


17. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan di luar rumah dan tidak diizinkan menggunakan face shield tanpa menggunakan masker;


18. Mengintensifkan penegakan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan; dan mengurangi mobilitas) serta melakukan penguatan terhadap 3T (testing, tracing dan treatment);


19. Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satuan Perlindungan Masyarakat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah dan mengatasi  aktivitas  publik  yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat, berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat wisata, serta melakukan antisipasi terhadap kondisi cuaca yang berpotensi terjadinya bencana alam (banjir, gempa, dan tanah longsor);


20. Pada saat SE tersebut mulai berlaku, maka

a. Instruksi Bupati Wajo Nomor 107 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan Kriteria Level 2 (Dua) untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Wajo; dan

b.Surat Edaran Bupati Wajo Nomor 800/2574/BKPSDM Tanggal 12 Agustus 2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Surat Edaran tersebut.


21. SE tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan sewaktu-waktu dapat diubah dan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Wajo.


Editor: Muhlis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama